Secangkir kopi dapat membuat kita belajar, bahwa rasa pahit juga dapat dinikmati
View MenuJenis-jenis utama kopi yang populer secara global adalah Arabika, Robusta, Liberika, dan Excelsa.
Kopi-kopi ini dibedakan berdasarkan karakteristik genetik, aroma, rasa, dan kandungan kafeinnya, serta dapat dibedakan lagi dengan jenis varietas seperti Arabika dan Robusta yang lebih kecil bijinya dibandingkan Liberika yang paling besar.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai jenis-jenis kopi tersebut:
1. Kopi Arabika
Karakteristik: Memiliki rasa yang lebih asam dengan aroma beragam, termasuk aroma buah dan bunga, serta rasa yang halus.
Kandungan Kafein: Lebih rendah, sekitar 1,1% hingga 1,7%.
Pertumbuhan: Tumbuh di dataran tinggi, yaitu di atas 1.000 meter di atas permukaan laut.
2. Kopi Robusta
Karakteristik: Dikenal dengan rasa pahit yang dominan dan aroma yang pekat serta kuat.
Kandungan Kafein: Lebih tinggi, sekitar 2,2% hingga 2,7%.
Pertumbuhan: Lebih tahan terhadap cuaca panas dan mudah tumbuh di berbagai kondisi, sering digunakan untuk kopi instan dan kopi tubruk.
3. Kopi Liberika
Karakteristik:
Memiliki perpaduan rasa asam dan pahit, serta bentuk biji yang paling besar dibandingkan Arabika dan Robusta.
Pertumbuhan:
Berbentuk paling besar dan paling "menyala" dibandingkan jenis kopi lainnya.
4. Kopi Excelsa
Karakteristik: Jenis kopi ini juga populer dan memiliki karakteristik genetik yang berbeda dari spesies lainnya.
Perbedaan Kopi Berdasarkan Asal Daerah
Selain empat jenis utama tersebut, terdapat juga jenis kopi yang lebih spesifik berdasarkan daerah asalnya di Indonesia, seperti:
Kopi Toraja:
Terkenal di dunia karena rasa unik yang memberikan sentuhan kayu manis atau kapulaga.
Kopi Mandailing:
Berasal dari Sumatera Utara, terkenal dengan rasa kuat, penuh, dan aroma rempah khas.
Kopi Sidikalang:
Juga dari Sumatera Utara, tumbuh di ketinggian 1.500 mdpl dengan hawa yang dingin.
Kopi Kintamani:
Kopi Arabika dari Bali yang memiliki rasa nikmat.